Postingan berikut ini merupakan sebuah materi pembelajaran yang saya kemas dalam bentuk buku agar mudah untuk dikonsumsi dan bisa menjadi referensi. Saya hanya menampilkan sebagian dari kutipan isi buku tersebut.
- PENDAHULUAN -
Sekarang sudah banyak peternak yang
menggunakan mesin tetas untuk menetaskan telur.
Setiap mesin tetas dibuat sedemikian rupa sehingga suasana di bagian
mesin tersebut dapat mendekati suasana dan panas tubuh induk betina yang sedang mengeram.
Bagaimanapun juga harus diakui bahwa penerapan teknologi tepat guna ini
mempunyai banyak keunggulan dari pada pengeraman pada induknya, terutama dalam
hal jumlah telur yang ditetaskan
- PERSIAPAN
PENGGUNAAN MESIN TETAS -
Sebelum penetasan dimulai, ruang mesin tetas
harus disucihamakan lebih dulu supaya bibit-bibit penyakit seperti Salmonella
pullorum, infeksi pusar (omphalitis) dan sebagainya dapat
dihilangkan. Kuman tersebut dapat
menyebar melalui mesin tetas dan mengurangi daya tetas telur. Kuman ini berasal
dari sisa-sisa cangkang telur, kotoran-kotoran dari anak ayam yang menetas pada
penetasan sebelumnya, maupun kotoran pada ruangan di dalam mesin itu sendiri.
Sucihama dapat dikerjakan dengan dua
cara, yakni menggunakan larutan formalin dan campuran larutan formalin dan
kalium permanganat. Metode pertama dikerjakan dengan cara mencelupkan kain
bersih ke dalam larutan formalin 40%. Kebutuhan luas ruangan mesin tetas
terhadap larutan tersebut adalah 8,4 ml/1 m3. Kain yang telah
dibasahi tadi digantungkan selama 1-3 jam pada mesin tetas yang belum
dihidupkan. Prinsip kerja metode kedua tidak jauh berbeda dengan yang pertama.
Hanya saja larutan yang digunakan adalah campuran antara larutan formalin 40%
dan kalium permanganat. Setiap satu meter persegi mangan mesin tetas
membutuhkan 12,6 ml formalin dan 6,3 gram kalium permanganat. Larutan
diletakkan di dekat lubang ventilasi. Bahan-bahan tersebut biasa dijual di
toko-toko bahan kimia.
Dua
hari sebelum telur-telur dimasukkan, mesin tetas sudah diatur suhu dan
kelembabannya sesuai yang ditetapkan. Pengaturan suhu disesuaikan dengan umur
telur tetas di dalam mesin tetas. Telur diletakkan dalam rak tetas dengan ujung
tumpul di bagian atas, karena pada ujung tumpul terdapat ruang udara tempat
embrio (calon anak) mendapatkan udara dari luar. Jika ujung tumpul diletakkan
di bagian bawah, maka embrio akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan udara
dan bila kondisi ini didiamkan, maka telur tersebut sulit untuk menetas.
***
Dapatkan materi lengkap isi buku Cara Pengoperasian Mesin Tetas | Cara Mengoperasikan Mesin Tetas ini >> disini <<
Catatan dan perlu diperhatikan :
- Buku ini saya rancang secara pribadi dan digunakan untuk kalangan sendiri.
- Tujuan saya hanya sekedar membagi dan mohon jangan disalahgunakan atau diperbanyak tanpa sepengetahuan dari penulis.
- Mohon cantumkan link ini jika anda ingin menampilkan ini pada postingan anda.
0 komentar:
Posting Komentar