Cara Pengoperasian Mesin Tetas

Posted by Unknown On Kamis, 28 Februari 2013 0 komentar
Postingan berikut ini merupakan sebuah materi pembelajaran yang saya kemas dalam bentuk buku agar mudah untuk dikonsumsi dan bisa menjadi referensi. Saya hanya menampilkan sebagian dari kutipan isi buku tersebut.


- PENDAHULUAN -

Sekarang sudah banyak peternak yang menggunakan mesin tetas untuk menetaskan telur.  Setiap mesin tetas dibuat sedemikian rupa sehingga suasana  di bagian  mesin tersebut dapat mendekati suasana dan panas  tubuh induk betina yang sedang mengeram. Bagaimanapun juga harus diakui bahwa penerapan teknologi tepat guna ini mempunyai banyak keunggulan dari pada pengeraman pada induknya, terutama dalam hal jumlah telur yang ditetaskan 

- PERSIAPAN PENGGUNAAN  MESIN TETAS - 

Sebelum penetasan dimulai, ruang mesin tetas harus disucihamakan lebih dulu supaya bibit-bibit penyakit seperti Salmonella pullorum, infeksi pusar (omphalitis) dan sebagainya dapat dihilangkan. Kuman tersebut dapat menyebar melalui mesin tetas dan mengurangi daya tetas telur. Kuman ini berasal dari sisa-sisa cangkang telur, kotoran-kotoran dari anak ayam yang menetas pada penetasan sebelumnya, maupun kotoran pada ruangan di dalam mesin itu sendiri.

Sucihama dapat dikerjakan dengan dua cara, yakni menggunakan larutan formalin dan campuran larutan formalin dan kalium permanganat. Metode pertama dikerjakan dengan cara mencelupkan kain bersih ke dalam larutan formalin 40%. Kebutuhan luas ruangan mesin tetas terhadap larutan tersebut adalah 8,4 ml/1 m3. Kain yang telah dibasahi tadi digantungkan selama 1-3 jam pada mesin tetas yang belum dihidupkan. Prinsip kerja metode kedua tidak jauh berbeda dengan yang pertama. Hanya saja larutan yang digunakan adalah campuran antara larutan formalin 40% dan kalium permanganat. Setiap satu meter persegi mangan mesin tetas membutuhkan 12,6 ml formalin dan 6,3 gram kalium permanganat. Larutan diletakkan di dekat lubang ventilasi. Bahan-bahan tersebut biasa dijual di toko-toko bahan kimia.

Dua hari sebelum telur-telur dimasukkan, mesin tetas sudah diatur suhu dan kelembabannya sesuai yang ditetapkan. Pengaturan suhu disesuaikan dengan umur telur tetas di dalam mesin tetas. Telur diletakkan dalam rak tetas dengan ujung tumpul di bagian atas, karena pada ujung tumpul terdapat ruang udara tempat embrio (calon anak) mendapatkan udara dari luar. Jika ujung tumpul diletakkan di bagian bawah, maka embrio akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan udara dan bila kondisi ini didiamkan, maka telur tersebut sulit untuk menetas.

***

Dapatkan materi lengkap isi buku Cara Pengoperasian Mesin Tetas | Cara Mengoperasikan Mesin Tetas ini >> disini <<

Catatan dan perlu diperhatikan :

  • Buku ini saya rancang secara pribadi dan digunakan untuk kalangan sendiri.
  • Tujuan saya hanya sekedar membagi dan mohon jangan disalahgunakan atau diperbanyak tanpa sepengetahuan dari penulis.
  • Mohon cantumkan link ini jika anda ingin menampilkan ini pada postingan anda.



READ MORE

Buku Pakan Tambahan pada Sapi

Posted by Unknown On 0 komentar

  PAKAN TAMBAHAN PADA SAPI YANG DIGEMUKKAN
Oleh : Ir.H. Muhammad Syahrir, MP
(Penyuluh Pertanian Kab. Maros)

Pakan Tambahan pada Sapi yang Digemukkan

Ransum sapi yang digemukkan ditujukan untuk membentuk daging dan lemak badan. Untuk itu ransum harus mengandung protein dan energi yang memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan, pemeliharaan tubuh serta dan pembentukan lemak.
Penggemukan sebaiknya hanya dilakukan 4-6 bulan menggunakan sistem kereman. Pakan yang diberikan berupa rumput, legum (daun kacang-kacangan) dan konsentrat yang terdiri dari campuran dedak, tepung jagung dan bungkil kelapa. Keuntungan lain yang diperoleh dari penggemukan sistem kereman adalah berupa pupuk kandang baik berupa pupuk padat maupun pupuk cair (kencing sapi).

Ransum yang seimbang sesuai dengan kebutuhan ternak merupakan syarat mutlak dihasilkannya produktivitas yang optimal. Penyusunan ransum tidak boleh merugikan peternak, misalnya peningkatan berat badan yang tidak dapat memenuhi target, salah pemberian pakan karena terlalu banyak dalam memperkirakan kandungan nutrien pakan ataupun karena adanya zat anti nutrisi.

Pakan harus mampu menyediakan hampir semua nutrien (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air) yang diperlukan oleh tubuh ternak dalam suatu perbandingan yang serasi sesuai dengan status faali; pakan tidak perlu berlebihan bahkan harus efisien sehingga dapat memberikan keuntungan. Terdapat empat hal penting yang harus diperhatikan dalam menentukan kebutuhan zat nutrien pada sapi potong, yaitu: jenis kelamin (jantan atau betina), berat badan, taraf pertumbuhan/status fisiologis (pedet, sapihan, bunting dan lain – lain) serta tingkat produksi.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka ada beberapa jenis pakan ternak yang dapat diberikan pada ternak dan memenuhi kebutuhan gizi ternak antara lain : dedak, tepung jagung, bungkil kelapa, tepung ikan, bungkil kedele, ampas tahu, gaplek, bungkil biji kapok, molases dan lain-lain tanpa mengabaikan seluruh jenis hijauan. Untuk mengetahui kandungan bahan tersebut maka akan di sajikan berikut ini :**********

Dapatkan materi lengkap isi buku Pakan Tambahan Sapi | Pakan Tambahan pada Sapi yang Digemukkan ini >> disini <<

Catatan dan perlu diperhatikan :
  • Buku ini saya rancang secara pribadi dan digunakan untuk kalangan sendiri.
  • Tujuan saya hanya sekedar membagi dan mohon jangan disalahgunakan atau diperbanyak tanpa sepengetahuan dari penulis.
  • Mohon cantumkan link ini jika anda ingin menampilkan ini pada postingan anda.

READ MORE