PETUNJUK
PRAKTIS
PEMBUATAN
PUPUK ORGANIK
Oleh
: Ir. H. Muhammad Syahrir, MP
PENDAHULUAN
Keberhasilan pembangunan pertanian tidak terlepas
dari peranan pupuk khususnya pupuk kimia dalam peningkatran mutu
intensifikasi. Namun harus diakui bahwa kecenderungan
ketergantungan terhadap puypuk kimia yang berlebihan berakibat pada rusaknya
struktur maupun sifat lahan pertanian.
Dengan semakin banyaknya dampak negatif terhadap lingkungan dari
penerapan teknologi intensifikasi yang mengandalakan bahan kimia, maka
pertanian organik perlu di masyarakatkan.
Oleh karena itu pupuk organik yang ramah
lingkungan merupakan salah satu program yang perlu dikembangkan, dan ternyata
petani lebih menyukai penggunaan pupuk organik dengan bahan bakunya
kotoran. Dengan mengolah kotoran hewan
menjadi pupuk organik, maka diperoleh nilai tambah dan manfaatnya semakin
tinggi karena dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi tanaman dan lebih ramah
lingkungan.
Pada saat penggunaan pupuk organik menjadi suatu
gerakan secara menyeluruh maka pupuk
organik yang semula hanya kompos ataupun pupuk kandang dengan produksi dan
pemakaian lokal. Untuk mendapatkan
produksi yang lebih komplit dan berkualitas maka perlu adanya petunjuk
pembuatan dengan menggunakan berbagai macam mikroorganisme- starter.
Beberapa
teknik pembuatan pupuk organik sebagai berikut :
I.
PUPUK KOMPOS
Pengomposan merupakan
proses penguraian senyawa yang terkandung dalam sisa-sisa bahan organik
(seperti jerami, daun-daunan, sampah rumah tangga dsb) dengan perlakuan khusus.
Bahan-bahan :
a.
Sampah rumah tangga yang mudah lapuk
dan tak berbau 900 kg
b. Kotoran
Ternak 300 kg (atau pupuk urea)
c.
Kapur Tohor 10 kg
d. Air secukupnya.
Cara
Membuat :
-
Buat lobang dalam tanah ukuran penjang
2 m, lebar 1 m dan dalam 40 Cm
-
Sediakan 11 lubang dan yang di isi
hanya 10 lubang.
-
Lubang kosong digunakan untuk
memindahkan bahan ketika pembalikan
-
Sampah dirajang pendek-pendek (5-10
cm).
-
Masukkan sampah kedalam lobang setebal
30 cm
-
Percikkan air agar suasana lembap
-
Taburkan kotoran ternak secara merata
dengan ketebalan 3 cm
-
Taburkan kapur tohor setebal 1 cm
diatas permukaan.
-
Pasang cerobong bambu tegak lurus
diantara behan tersebut
-
Taburkasn lagi bahan seperti diatas
sampai ketinggian 1,5 m.
-
Tutup semua sisinya dengan plastik
-
Pemalikan dilakukan setiap minggu dan
selalu diperciki air setiap pembalikan.
-
Bahan kompos disimpan selama satu
bulan
-
Kompos yang sudah jadi bisanya
menyusut sampai sepertiga dari awal, tidak berbau dan bahan-bahan tidak dapat
dibedakan lagi, biasanya berbentuk butiran kecil seperti tanah berwarna
kecoklatan.
II.
PUPUK ORGANIK PADAT + EM4
Bahan :
a.
Kotoran Ternak 100 kg
b. Jerami
Padi 100 kg
c.
Dedak
50 kg
d. Serbuk
Gergaji 20 kg
e.
Abu Sekam 10 kg
f.
Larutan Bioaktif (EM4) + molases 10 cc
(gula encer)
Cara
Kerja :
-
Jerami dipotong-potong ( gunakan APPO
bila ada)
-
Siapkan behan sesuai kebutuhan
-
Buat larutan bioaktive
-
Siram permukaan lantai fermentasi
dengan larutan Bioaktive (EM4)
-
Susun bahan dengan urutan komposisi
-
Kotoran Ternak
-
Jerami (siram dengan larutan)
-
Kotoran Ternak
-
Dedak (siram dengan larutan)
-
Kotoran Ternak
-
Serbuk gergaji (siram dengan larutan)
-
Kotoran ternak
-
Abu sekam (siram dengan larutan)
-
Tutup terpal
-
Simpan selama 2 minggu
-
Keringkan
III.
PUPUK ORGANIK PADAT + PROMI
Bahan
-
Jerami, seresah, rumput-rumputan
-
Kotoran ternak
-
Air
-
Promi
Cara
Kerja
-
Siapkann air kedalam ember sebanyak
300 liter untuk 1 ton bahan
-
Larutkan promi kedalam bak dengan
dosis 0,5 kg
-
Masukkan jerami/bahan kedalam cetakan
bambu lapis demi lapis lalu dipadatkan dengan diinjak-injak (setiap lapis 15
cm)
-
Siramkan larutan PROMI pada setiap
lapis secara merata sampai lapisan terakhir
-
Buka cetakan setelah bahan penuh
kemudian tutup rapat dengan terpal
-
Ikat penutup terpal dengan tali dan
beri pemberat pada lapisan atas.
-
Biarkan dan amati selama 2 -4 minggu
IV.
PUPUK ORGANIK CAIR
Bahan
:
-
Telur Ayam 2 butir
-
Garam 10 gram
-
Gula Pasir 10 gram
-
Air Kelapa 1 liter
-
Vetsin 1 saset kecil
-
Madu
10 cc
Cara
Kerja
-
Kocok telur dengan mikser sampai
merata
-
Timbang garam, gula pasir, vetsin,
madu dan air kelapa
-
Aduk sampai merata
-
Masukkan kedalam botol
-
Penggunaan dengan menyemprot pada daun
pada pagi jam 8.00 – 10.00 dan sore jam 15.00 – 17.00 dengan dosis 250
cc/tangki
-
Penyemprotan diulang setiap 3 minggu.
V.
PUPUK BOKASI
Bahan :
A. Komposisi
I
-
Kotoran Ternak 830 kg
-
Serbuk gergaji 50 kg
-
Abu sekam 100 kg
-
Kalsit/kaptan 20 kg
-
Stardec 2,5 kg
B. Komposisi
II
-
Kotoran ternak 700 kg
-
Jerami 100 kg
-
Abu sekam 100 kg
-
Serbuk gergaji 100 kg
-
Kaptan 20 kg
-
Stardec.starbio 2 kg
Cara
Kerja
-
Siapkan bahan sesuai kebutuhan
-
Tumpuk bahan sesuai urutan, kotoran ternak-jerami
yang telah dipotong-abusekam-serbuk gergaji-kaptan (ketebalan 30 cm) dan taburi
starbio atau stardec.
-
Lakukan sampai bahan habis
-
Dapat langsung ditutup dengan karung
atau plastik, atau dapat juga diaduk.
0 komentar:
Posting Komentar